Sabtu, 10 November 2012

Bab 10 IKLAN DAN DIMENSI ETISNYA

Iklan memainkan peran yang sangat penting untuk menyampaikan informasi tentang suatu produk kepada masyarakat. Karena kecenderungan yang berlebihan untuk menarik konsumen agar membeli produk tertentu dengan memberi kesan dan pesan yang berlebihan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral, iklan sering menyebabkan citra bisnis tercemar sebagai kegiatan tipu menipu, dan karena itu seakan antara bisnis dan etika ada jurang yang tak terjembatani.
Kebudayaan masyarakat modern adalah kebudayaan massa, kebudayaan serba instant dan kebudayaan serba tiruan. Iklan itu sendiri pada hakikatnya merupakan salah satu strategi pemasaran yang bermaksud untuk mendekatkan barang yang hendak di jual kepada konsumen. Dengan ini iklan berfungsi mendekatkan konsumen dengan produsen. Sasaran akhir seluruh kegiatan bisnis adalah agar barang yang telah dihasilkan bisa di jual kepada konsumen. Pada hakikatnya secara positif iklan adalah suatu metode yang digunakan untuk memungkinkan barang konsumen dapat dijual kepada konsumen.

• Pengertian Iklan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian.

• Tujuan Iklan
Tujuan iklan adalah suatu strategi pemasaran untuk mendekatkan barang yang hendak dijual kepada konsumen.
Citra negative iklan terhadap bisnis seakan bisnis adalah kegiatan tipu-menipu yang menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan tanpa memperhatikan berbagai norma dan nilai moral. Contohnya adalah XL yang meluncurkan paket priority 150 atau 300.

• Fungsi iklan
1. Iklan sebagai pemberi informasi tentang produk yang ditawarkan dipasar
2. Iklan sebagai pempentuk pendapat umum tentang sebuah produk

• Beberapa persoalan etis
1. Pola konsumsi manusia moderent sesungguhnya adalah pilihan iklan. Manusia didikte oleh iklan dan tunduk pada kemauan iklan khususnya iklan manipulasi dan prsuasif yang tidak rasional.
2. Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia.
3. Iklan yang manipulative dan persuasive non-rasional menjanjikan manusia yang konsumtif.
4. Iklan yang merongrong rasa keadilan social dan memicu kesenjangan social.
5. Menciptakan manusia moderent menjadi konsumtif.
6. Iklan dapat membentuk dan menciptakan identitas atau citra diri manusia.


• Makna etis menipu dalam iklan
Iklan me,mbentuk citra sebuah produk bahkan sebuah perusahaan ditengah masyarakat. Iklan yang membuat pernyataan yang salah atau yang tidak benar oleh pembuat iklan dan produsen bsrang tersebut dengan maksud memperdaya atau mengecoh konsumen dalam sebuah tipuan dan arena itu dinilai sebagai iklan yang tidak etis.

• Prinsip-prinsip dalam iklan
1. Iklan tidak boleh menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen
2. Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk yang diiklankan.
3. Iklan tidak boleh mengarahkan pada pemaksaan.
4. Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertantangan dengan moralitas.

Minggu, 04 November 2012

BAB VIII HAK PEKERJA

Dalam Pasal 12 Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga kerja untuk:
a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau keselamatan kerja;
b. Memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan;
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
d.Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan;
e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat kesehatan dan keselamatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khususditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat dipertanggung jawabkan.

1. Hak atas pekerjaan Merupakan hak azasi manusia karena ada beberapa factor yang mendukung seperti kerja merupakan perwujudan dari manusia yang melekat pada tubuh manusia dan dinyatakan dalam undang-undang juga.
2. Hak atas upah yang adil Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan.
3. Hak untuk berserikat dan berkumpul Untuk bisa memperjuangkan kepentingannya, khususnya hak atas upah yang adil, pekerja harus diakui dan dijamin haknya untuk berserikat dan berkumpul. Yang bertujuan untuk bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota mereka.
4. Hak atas perlindungan kesehatan dan keamanan Selain hak-hak diatas, dalam bisnis modern sekarang ini semakin dianggap penting bahwa para pekerja dijamin keamanan, keselamatan dan kesehatannya.
5. Hak untuk diproses hukum secara sah Berlaku ketika seorang pekerja dituduh dan diancam dengan hukuman tertentu karena diduga melakukan pelanggaran atau kesalahan tertentu. pekerja tersebut wajib diberi kesempatan untuk mempertanggungjawabkan tindakannya, dan kalau ternyata ia tidak bersalah ia wajib diberi kesempatan untuk membela diri.
6. Hak untuk diperlakukan secara sama tidak boleh ada diskriminasi dalam perusahaan entah berdasarkan warna kulit, jenis kelamin, etnis, agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji, maupun peluang untuk jabatan, pelatihan atau pendidikan lebih lanjut.
7. Hak atas rahasia pribadi Hak atas rahasia pribadi tidak mutlak, dalam kasus tertentu data yang dianggap paling rahasia harus diketahui oleh perusahaan atau akryawan lainnya, misalnya orang yang menderita penyakit tertentu. Ditakutkan apabila sewaktu-waktu penyakit tersebut kambuh akan merugikan banyak orang atau mungkin mencelakakan orang lain.
8. Hak atas kebebasan suara hati Pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggapnya tidak baik, atau mungkin baik menurut perusahaan jadi pekerja harus dibiarkan bebas mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik.
9. Whistle blowing Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau masyarakat luas.

BAB VII BISNIS DAN PERLINDUNGAN KONSUMEN

Masyarakat modern adalah masyarakat bisnis, biasanya Pelaku bisnis beranggapan hanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dan bersikap netral. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memiliki peran melindungi konsumen dari tindakan produsen Hubungan Produsen Dan Konsumen. Antara Produsen Dan Konsumen memiliki “Hak Kontraktual” yaitu Hak yang timbul dan dimiliki seseorang ketika memasuki suatu persetujuan atau kontrak dengan pihak lain.
Masyarakat modern adalah masyarakat bisnis, Pelaku bisnis beranggapan hanya bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dan bersikap netral. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memiliki peran melindungi konsumen dari tindakan produsen, Hubungan Produsen Dan Konsumen, Antara Produsen Dan Konsumen memiliki “Hak Kontraktual” yaitu Hak yang timbul dan dimiliki seseorang ketika memasuki suatu persetujuan atau kontrak dengan pihak lain.

Kontrak Dianggap Baik Dan Adil :
• Kedua belah pihak mengetahui sepenuhnya hakikat dan kondisi persetujuan yang mereka sepakat
• Tidak ada pihak yang memalsukan fakta tentang kondisi dan syarat-syarat kontrak
• Tidak ada pemaksaan
• Tidak mengikat untuk tindakan yang bertentangan dengan moralitas Perangkat
pengendali Untuk menjamin Kedua pihak:
1. Aturan moral dalam hati sanubari
2. Aturan hukum yang memberikan sanksi kedua perangkat tersebut diberlakukan karena dua alasan:
a. Posisi konsumen yang lebih lemah,terutam untuk pasar monopolistis
b. Konsumen membiayai produsen dalam penyediaan kebutuhan Kewajiban Produsen
• Memenuhi ketentuan yang melekat pada produk
• Menyingkapkan semua informasi
• Tidak mengatakan yang tidak benar tentang produk yang diwarkan Pertimbangan Gerakan Konsumen
• Produk yang semakin banyak dan rumit
• Terspesialisasinya jenis jasa
• Pengaruh iklan terhadap kehidupan konsumen
• Keamanan produk yang tidak diperhatikan
• Posisi konsumen yang lemah Isu paling mengemuka dalam globalisasi adalah penerapan system pasar bebas yang saat ini sedang melaju kencang melanda dunia dengan segala konsekuensinya. Keluar masuknya barang dan jasa melintasi batas negara mempunyai manfaat bagi konsumen dimana konsumen mempunyai kebebasan untuk memilih barang dan jasa yang ditawarkan, namun disisi lain timbul dampak negatif, yaitu konsumen akan menjadi sasaran/objek aktivitas bisnis para pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

BAB VI KEADILAN DALAM BISNIS

Dalam kaitan dengan keterlibatan sosial, tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan langsung dengan penciptaan atau perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin sejahtera dan merata. Tidak hanya dalam pengertian bahwa terwujudnya keadilan akan menciptakan stabilitas sosial yang akan menunjang kegiatan bisnis, melainkan juga dalam pengertian bahwa sejauh prinsip keadilan dijalankan akan lahir wajah bisnis yang lebih baik dan etis. Tidak mengherankan bahwa hingga sekarang keadilan selalu menjadi salah satu topic penting dalam etika bisnis. Secara hakiki, norma keadilan menuntut agar alam mencapai tujuan-tujuan tertenu, termasuk dalam dunia bisnis seseorang tidak boleh mengorbankan hak-hak dan kepentinga-kepentingan orang lain.
Definisi keadilan sbagai memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya, memberi ciri khas kepada kedilan sebagai norma moral.
Pertama, keadilan selalu tertuju kepada orang lain.
Kedua, keadlan harus ditegakkan.
Ketiga, keadilan selamanya menuntut kesetaraan.

A. Jenis-jenis keadilan:
1. Paham Tradisional dalam bisnis
a. Keadilan Legal Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara. Intinya adalah semua orang atau kelompok masyarakat diperlakukan secara sama oleh negara di hadapan hukum.
b. Keadilan Komutatif Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain atau warga negara satu dengan warga negara lainnya. Menuntut agar dalam interaksi sosial antara warga satu dengan yang lainnya tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya. Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dlm hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya.
c. Keadilan Distributif Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau yang dianggap merata bagi semua warga negara. Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Keadilan distributif juga berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam perusahaan yang juga adil dan baik.

2. Paham Modern dalam binis
A. Keadilan distributive Indikator/ciri khusus:
a. Individu kepada Negara
b. Didasarkan pada common good

B. Keadilan retriutif Indikator/ciri khusus:
a. Hukuman fisik dan denda
b. Kesalahan benar-benar terbukti

C. Keadilan kompensatoris Indikator/ciri khusus:
a. Ganti rugi wajib kepada pihak yang dirugikan
b. Hanya jika terbukti bersalah

B. Keadilan Individual dan Struktural Keadilan dan upaya menegakkan keadilan menyangkut aspek lebih luas berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut. Prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal orang per orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara keseluruhan. Untuk bisa menegakkan keadilan legal, dibutuhkan sistem sosial politik yang memang mewadahi dan memberi tempat bagi tegaknya keadilan legal tersebut, termasuk dalam bidang bisnis. Dalam bisnis, pimpinan perusahaan manapun yang melakukan diskriminasi tanpa dasar yang bisa dipertanggungjawabkan secara legal dan moral harus ditindak demi menegakkan sebuah sistem organisasi perusahaan yang memang menganggap serius prinsip perlakuan yang sama, fair atau adil ini.

C. Keadilan Ekonomis Dengan mengupayakan keadilan, khusunya keadilan ekonomis di abad ini adalah identik dngan berupaya untuk memperbaiki praktik-praktik ketidakadilan yang sudah tidak dianggap tabu lagi dalam keseharian hidup manusia zaman ini. Pada tataran norma-norma moral, menegakan keadilan diiang ekonomi adalah identik dengan menegakkan hak dan kewajiban semua pihak yang terlibat dalam kehidupan secara ekonomistik khusunya dalam dunia bisnis, baik domestik maupun internasional.

BAB V Tanggung jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Konsep tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibiliy (CSR), muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat dan lingkungan alam. Seiring dengan dengan meningkatnya kesadaran dan kepekaan dari stakeholder perusahaan maka konsep tanggung jawab sosial muncul dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang.
Tanggung jawab sosial perusahaan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu konsep yang mewajibkan perusahan untuk memenuhi dan memperhatikan kepentingan para stakeholder dalam kegiatan operasinya mencari keuntungan. Stakeholder yang dimaksud diantaranya adalah para shareholder, karyawan (buruh), kustomer, komunitas lokal, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan lain sebagainya.
Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan saat ini. Dalam pengamatan saya, tanggung jawab sosial perusahaan sering didefinisikan secara sempit sebagai akibat belum tersosialisasinya standar baku bagi perusahaan. Tanggung jawab sosial perusahaan masih anggap sebagai suatu kosmetik belaka untuk menaikkan pamor perusahaan atau menjaga reputasi perusahaan di masyarakat. Oleh karenanya ada asumsi jika perusahaan sudah memberikan sumbangan atau donasi kepada suatu institusi sosial berarti sudah melakukan tanggung jawab sosial sebagai sebuah perusahaan.
Mekanisme Pengawasan Tingkah Laku Mekanisme dalam pengawasan terhadap para karyawan sebagai anggota komunitas perusahaan dapat dilakukan berkenaan dengan kesesualan atau tidaknya tingkah laku anggota tersebut denga budaya yang dijadikan pedoman korporasi yang bersangkutan.
Mekanisme pengawasan tersebut berbentuk audit sosal sebagai kesimpulan dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan sebelumnya. Monitoring da evaluasi terhadap tingkah laku anggota suatu perusahaan atau organisasi pada dasarnya harus dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan secara berkesinambugan. Monitoring yang dilakuka sifatnya berjangka pendek sedangkan evaluasi terhadap tingkah laku anggota perusahaan berkaitan dengan kebudayaan yang berlaku dilakukan dalam jangka panjang.
Hal dari evaluas tersebut menjadi audit sosial.Pengawasa terhadap tingkah laku dan peran karyawan pada dasarnya untuk menciptakan kinerja karyawan itu sendiri yang mendukung sasaran dan tujuan dari proses berjalannya perusahaan. Kinerja yang baik adalah ketika tindakan yang diwujudkan sebagai peran yang sesuai dengan status dalam pranata yang ada dan sesuai dengan budaya perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu, untuk mendeteksi apakah budaya perusaaan telah menjadi bagian dalam pengetahuan budaya para karyawannya dilakukan audit sosal dan sekaligus merencanakan apa aja yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menguatkan nilai-nilai yang ada agar para karyawan sebagai anggota perusahaan tidak memunculkan pengetahuan budaya yang dimilikinya di luar lingkungan perusahaan.
Dalam kehdupan komunitas atau komunitas secara umum, mekanismne pengawasan terhadap tindakan anggota-anggota komunitas biasanya berupa larangan-larangan dan sanksi-sanksi sosial yang terimplementasi di dalam atura adat. Sehingga tam[pak bahwa kebudayaan menjadi sebuah pedoman bagi berjalannya sebuah proses kehidupan komunitas atau komunitas. Tindaka karyawan berkenaan dengan perannya dalam pranata sosial perusahaan dapat menen tukan keberlangsungan aktivitas.

BAB III ETIKA UTILITARIANISME DALAM BISNIS

Utilitarianisme merupakan bagian dari etika filsafat mulai berkembang pada abad ke 19 sebagai kritik atas dominasi hukum alam. Sebagai teori etis secara sistematis teori utilitarianisme di kembangkan Jeremy Bentham dan muridnya, John Stuart Mill.

Utilitarianisme disebut sebagai teori kebahagiaan terbesar (the greatest happines theory). Karena utilitiarianisme dalam konsepsi Bentham berprinsip the greatest happiness of the greatest number. Kebahagiaan tersebut menjadi landasan moral utama kaum utilitarianisme, tetapi kemudian konsep tersebut di rekonstruksi Mill menjadi bukan kebahagiaan pelaku saja, melainkan demi kebahagiaan semua. Dengan prinsip seperti itu, seolah-olah utilitarianisme menjadi teori etika konsekuensialisme dan welfarisme. Dalam etika utilitarianisme manfaat dan kerugian selalu dikaitkan dengan semua orang yang terkait, sehingga analisis keuntungan dan kerugian tidak lagi semata-mata tertuju langsung pada keuntungan bagi perusahaan. Kelemahan etika utilitarianisme adalah manfaat merupakan konsep yang begitu luas sehingga dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yang tidak sedikit, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pada dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dengan akibatnya, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang, variabel yang dinilai tidak semuanya dapat dikualifikasi, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dalam menentukan proiritas di antara ketiganya, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
v Pertama, MANFAAT
v Kedua, MANFAAT TERBESAR
v Ketiga, MANFAAT TERBESAR BAGI SEBANYAK MUNGKIN ORANG

1.5 Nilai Positif Etika Utilitarianisme
• Pertama, Rasionalitas.
• Kedua, Utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral.
• Ketiga, Universalitas.

1.6 Utilitarianisme sebagai proses dan sebagai Standar Penilaian
• Pertama, etika utilitarianisme digunakan sbg proses untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak.
• Kedua, etika utilitarianisme sebagai standar penilaian bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.

1.7 Kelemahan Etika Utilitarianisme
• Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit
• Kedua, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.
• Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah menganggap serius kemauan baik seseorang
• Keempat, variabel yg dinilai tidak semuanya dpt dikualifikasi.
• Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas di antara ketiganya
• Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas.

BAB II Prinsip-prinsip Etika Bisnis

1.Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.
Orang yang otonom adalah orang yang bebas mengambil keputusan dan tindakan serta bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya tersebut .

2. Prinsip Kejujuran
- Kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak
- Kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding
- Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

3. Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung jawabkan.

4.Prinsip Saling Menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
Dalam bisnis yang kompetitif, prinsip ini menuntut agar persaingan bisnis haruslah melahirkan suatu win-win solution.

5.Prinsip Integritas Moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan

Etos Bisnis
Etos bisnis adalah suatu kebiasaan atau budaya moral menyangkut kegiatan bisnis yang dianut dalam suatu perusahaan dari satu generasi ke generasi yang lain.
Inti etos ini adalah pembudayaan atau pembiasaan penghayatan akan nilai, norma, atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang juga membedakannya dari perusahaan yang lain.
Etos bisnis dibangun atas dasar visi atau filsafat bisnis pendiri perusahaan sebagai penghayatan tentang bisnis yang baik


Relativitas Moral dalam Bisnis
Dalam bisnis global yang tidak mengenal batas negara, etika masyarakat mana yang harus diikuti?

Tiga pandangan umum yang dianut :

1.Norma etis berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain.
‘’Kalau di Roma, bertindaklah sebagaimana dilakukan orang roma’’( kubu komunitarian )
Artinya perusahaan harus mengikuti norma dan aturan moral yang berlaku di negara itu
Norma sendirilah yang paling benar dan tepat
“Bertindaklah di mana saja sesuai dengan prinsip yang dianut dan berlaku di negaramu sendiri”
Pandangan ini mewakili kubu moralisme universal, bahwa pada dasarnya norma dan nilai moral berlaku universal (prinsip yang dianut sendiri juga berlaku di negara lain).

3.Tidak ada norma moral yang perlu diikuti sama sekali (De George menyebutnya sebagai dengan”immoralis naif”)
Pandangan ini sama sekali tidak benar
Pendekatan stakeholder ialah cara mengamati dan menjelaskan secara analitis bagaimana berbagai unsur akan dipengaruhi dan juga mempengaruhi keputusan dan tindakan bisnis
Memetakan hubungan-hubungan yang terjalin
Pendekatan Stakeholder dalam kegiatan bisnis pada umumnya untuk memperlihatkan siapa saja yang mempunyai kepentingan, terkait, dan terlibat dalam bisnis itu
”Bisnis harus dijalankan sedemikian rupa agar hak dan kepentingan semua pihak terkait yang berkepentingan (stakeholders) dengan suatu kegiatan bisnis harus bisa dijamin, diperhatikan dan dihargai” (disebut tujuan imperatif)
Bermuara pada prinsip minimal : menuntut agar bisnis apapun perlu dijalankan secara baik dan etis demi menjamin kepentingan stakeholder

Kelompok stakeholders:
1.Kelompok primer. Pemilik modal atau saham, kreditor, karyawan, pemasok, konsumen, penyalur dan pesaing atau rekanan. Perusahaan harus menjalin relasi bisnis yang baik dan etis dengan kelompok ini
2.Kelompok sekunder. Pemerintah setempat, pemerintah asing, kelompok sosial, media massa, kelompok pendukung, masyarakat

BAB I TEORITIKA ETIKA BISNIS

Pengertian Etika Bisnis

Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan laba. Justru di era kompetisi yang ketat ini, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.


Teori Etika Bisnis ada 2, Yaitu Etika Teologi dan Teori Deontologi.

Kita Mulai dari Etika Teologi.

Etika Teologi adalah etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Suatu tindakan dinilai baik, jika bertujuan mencapai sesuatu yang baik,atau akibat yang ditimbulkannya baik dan bermanfaat.

Misalnya : mencuri sebagai etika teleology tidak dinilai baik atau buruk. berdasarkan tindakan itu sendiri, melainkan oleh tujuan dan akibat dari tindakan itu. Jika tujuannya baik, maka tindakan itu dinilai baik.
Contoh seorang anak mencuri untuk membiayai berobat ibunya yang sedang sakit, tindakan ini baik untuk moral kemanusian tetapi dari aspek hukum jelas tindakan ini melanggar hukum. Sehingga etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu. Karena itu setiap norma dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja dalam situasi sebagaimana dimaksudkan dalam Etika Teologi terdapat 2 Filosofi. yaitu :

• Egoism Perilaku yang dapat diterima tergantung pada konsekuensinya. Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya.Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar. Memaksimalkan kepentingan kita terkait erat dengan akibat yang kita terima.

• Utilitarianism Semakin tinggi kegunaannya maka semakin tinggi nilainya. Berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan.

Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

Sedangkan yang dimaksud Teori Deontologi adalah : berasal dari bahasa Yunani , “Deon“ berarti tugas dan “logos” berarti pengetahhuan. Sehingga Etika Deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibatnya atau tujuan baik dari tindakanyang dilakukan, melainkan berdasarkan tindakan itu sendiri sebagai baik pada diri sendiri. Dengan kata lainnya, bahwa tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat dari tindkan itu.

Contoh : jika seseorang diberi tugas dan melaksanakanny sesuai dengan tugas maka itu dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.

Senin, 29 Oktober 2012

Tugas 3 : Promosi dan Pemasaran yang beretika

Buatlah sebuah tulisan atau artikel tentang bagaimana seharusnya produsen mempromosikan suatu produk barang atau jasa kepada konsumen dilihat dari sisi kepentingan perusahaan dan hak-hak konsumen. Jawab : Langkah umum yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam menghasilkan revenue, sudah tentu dengan cara beriklan. iklan atau sebuah promosi dalam hal ini menyangkut dalam bentuk printed media seperti: koran, flyer, poster, dan lain sebagainya. bentuk iklan yang lain juga seperti media Billboard, Mini Billboard, iklan di TV, radio, dan internet juga merupakan salah satu bentuk iklan yang umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan penjual barang atau jasa. sesuai perkembangan jaman, saat ini internet memegang peranan penting dalam pembentukan opini masyarakat, dikarenakan lebih banyak segmen market saat ini yang menggunakan internet (baik itu social media, blog, web portal, dan lain sebagainya). Promosi atau pemasaran merupakan cara untuk menawarkan atau memberitahukan produk atau jasa pada konsumen dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dalam mempromosikan barang atau jasa kepada konsumen, tentu kita harus memiliki etika yang baik. Relatif mudah untuk mendefinisikan etika, namun sulit untuk mengidentifikasi apa yang etis atau tidak etis dalam komunikasi pemasaran. Dalam pemasaran, sepertinya kurang menerapkan mengenai permasalahan etika. Padahal etika dalam pemasaran atau promosi suatu produk kepada konsumen sangat penting untuk membuat konsumen nyaman dan tertarik untuk mnggunakan produk atau jasa yang kita tawarkan. promosi yang dilakukan dengan cara yang buruk dan memanipulasi akan memperburuk citra perusahaan dan berdampak pada jatuhnya kepercayaan masyarakat pada produsen, sehingga tidak ada lagi yang mau melakukan transaksi dengan perusahaan tersebut. Dilihat dari sisi kepentingan perusahaan, promosi dan pemasaran dengan menggunakan etika yang baik sangatlah penting, karena apabila tidak memiliki etika yang baik, konsumen pun memiliki hak untuk tidak mengkonsumsi barang atau jasa yang dipromosikan kepada konsumen karena alasan yang kurang berkenan akibat etika cara mempromosikan barang atau jasa tersebut. Sehingga dapat menurunkan keuntungan bagi perusahaan tersebut. Nama : Iqbal Npm : 16209097 Kls : 4 EA 17

Selasa, 16 Oktober 2012

Tugas II Softskill Tanggung jawab social perusahaan kecil atau besar terhadap konsumen dan juga lingkungan di sekitarnya

Tugas sofskill II Buatlah sebuah tulisan atau artikel mengenai tanggung jawab social perusahaan kecil atau besar terhadap konsumen dan juga lingkungan di sekitarnya? Jawab : Tanggung Jawab sosial atau Corporate Social Responsibility dapat diartikan bahwa kegiatan bisnis suatu perusahaan dihadapkan pula kepada tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar. Jadi, tanggung jawab tidak hanya ke karyawannya saja atau bagian didalamnya tetapi juga ke pihak lain diluar bagian perusahaan seperti pelanggan, masyarakat, pemerintah, pemasok dan kreditur . CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya. CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan" , dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti halnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekwensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar . Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal. Program CSR dapat dilihat sebagai suatu pertolongan dalam bentuk rekrutmen tenaga kerja dan memperjakan masyarakat sekitar, terutama sekali dengan adanya persaingan kerja diantara para lulusan sekolah. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan pada rekrutmen tenaga kerja yang berpotesi maka dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif akan menjadi suatu nilai tambah perusahaan. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfir kerja yang nyaman diantara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam "penyisihan gaji" dan aktifitas "penggalangan dana" atapun suka relawan. Perusahaan yang membuka usaha diluar negara asalnya dapat memastikan bahwa mereka diterima dengan baik selaku warga perusahaan yang baik dengan memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja dan akibat terhadap lingkungan hidup, sehingga dengan demikian keuntungan yang menyolok dan gaji dewan direksinya yang sangat tinggi tidak dipersoaalkan. By: Iqbal NPM: 16209097 kelas: 4EA17

Senin, 15 Oktober 2012

Tugas I Zat Kimia masih Ditemukan dalam Makanan Anak-anak

MASALAH keracunan makanan tampaknya sudah langganan di Indonesia. Hampir setiap tahun kasus keracunan selalu ada dan angka kejadiannya pun cukup tinggi. Dan, dari seluruh kasus keracunan makanan yang ada, semua bersumber pada pengolahan makanan tidak higienis. Ironisnya makanan tidak higienis ini banyak dijual di kantin sekolah. Masalah keamanan pangan, menurut Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sampurno, menjadi isu strategis saat ini. Industri rumah tangga di bidang pangan (IRTP) berjumlah lebih dari 500 ribu unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, pada saat yang sama IRTP juga mempunyai potensi kerawanan keamanan pangan terutama dalam kebersihan sarana, pemilihan bahan, proses pengolahan, dan monitoring mutu produk di peredaran. Demikian juga makanan jajanan (street food) dan jajanan anak sekolah, perlu mendapat perhatian serius dan konsisten dari semua pihak. Terutama adanya fenomena penggunaan bahan-bahan kimia yang dilarang dalam makanan. Perlu dilakukan pembinaan yang lebih intensif kepada IRTP dan pembuat makanan jajanan terhadap pemasok bahan kimia. Sumber terbesar keracunan makanan yang terjadi di Indonesia berada pada usaha jasa boga atau katering untuk karyawan maupun jajanan anak sekolah. Pembinaan dan pengawasan usaha jasa boga dan jajanan anak sekolah ini ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Meski demikian, lanjutnya, Badan POM tetap melakukan proaktif menjalin kerja sama dengan mitra terkait. "Berdasarkan hasil pengujian laboratorium Badan POM sebagian besar kasus keracunan makanan akibat makanan telah terkontaminasi mikroba patogen Staphyllococcus areus." Hal ini mengindikasikan adanya masalah kebersihan dan proses memasak makanan yang tidak higienis. Sedangkan dari uji sampling jajanan sekolah dari Banda Aceh sampai Jayapura ditemukan makanan mengandung formalin dan boraks pada bakso dan mi untuk pengenyal dan pengawet serta Rhodamin B pada sirup es mambo atau pewarna merah pada es. Faktor Penyebabnya Penjaga kantin sekolah, mereka belum pernah didatangi petugas kesehatan untuk mendapatkan penyuluhan tentang makanan yang aman untuk anak-anak. Pewarna, pengawet, atau penguat rasa alamiah sangat sulit dilakukan di Indonesia karena harganya cukup mahal. Apalagi dijual untuk konsumsi anak sekolah, industri rumah tangga lebih menyukai bahan kimia. Kalau zat pewarna jelas warnanya lebih ngejreng dibandingkan dengan pewarna dari Angkak. Warnanya kurang menarik dan mahal harganya. Demikian juga dengan pemanis buatan, seperti aspartam jauh lebih disukai produsen karena hanya satu tetes saja sudah cukup manis dibandingkan gula asli dari tebu. Sedangkan penguat rasa MSG, lanjutnya, kalau di luar negeri dipakai penguat rasa dari tumbuhan. Harganya memang mahal dibandingkan MSG hasil fermentasi, seperti yang dipakai di Indonesia. Tujuan penggunaan bahan pengawet ini adalah untuk menghambat atau menghentikan aktivitas mikroba bakteri, kapang, khamir. "Akhir tujuannya dapat meningkatkan daya simpan suatu produk olahan, meningkatkan cita rasa, warna, menstabilkan, memperbaiki tekstur, sebagai zat pengental/penstabil, antilengket, mencegah perubahan warna, memperkaya vitamin, mineral, dan sebagainya. Cara mengatasi Cara mengatasi kasus di atas yaitu dengan pemerintah menganjurkan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan mengawasan secara ketat makanan yang di perjualbelikan. Membentuk Pusat Kewaspadaan dan Penanggulangan Keamanan Pangan di Indonesia (National Center Food Safety Alert and Respons). Dan tak kalah penting, lanjut Sampurno, Badan POM perlu meningkatkan koordinasi lintas sektor tentang pengelolaan dan pengamanan bahan kimia. BY: Iqbal NPM: 16209097 Kls : 4EA17

Senin, 30 April 2012

Cerpen Tentang Cinta Monyet

Nama : Iqbal NPM : 16209097 Kelas: 3EA17 Aku mencintai dia dari umurku 15 tahun, dan sekarang aku sudah berumur 18 tahun. Namaku Tiara sudah hampir 3 tahun aku mencintainya, dan aku hanya bisa menjadi sahabatnya tak lebih. Nama orang yang kusukai iqbal. Suatu saat dia menyukai seorang teman ku , namanya silvia. Aku sangat kecewa mengetahui hal itu, aku dan iqbal sangat dekat, saking dekatnya seluk beluk cinta, keluarga, sampai semua masalahnya aku tau. Dia sering bercerita tentang perasaannya ke silvia padaku. Aku senang bisa menjadi tempat curahan hatinya, setidaknya dia dan aku sering bertemu karena itu. Sampai suatu saat aku dan iqbal mempunyai sedikit salah paham. Hanya karna aku salah bicara, dan dia salah mengartikan perkataan ku. maksud perkataan ku waktu itu ingin membuat dia tau siapa silvia sebenarnya, tapi di pikirannya aku ingin menjatuhkan silvia di depannya . Mulai saat itu aku dan dia sudah tak lagi saling menegur, karena sudah jarang bertemu, ’kecewa’ hanya itu yang bisa ku katakan. Bodoh sekali aku ini kenapa aku harus ikut campur urusannya, coba saja waktu itu aku tak ikut campur, kejadiannya tak akan seperti ini. 1 minggu berlalu, aku merasa sudah seperti 1 tahun, menurut gosip yang beredar di sekolah iqbal & silvia sudah pacaran. Di depan mereka aku bersikap senang mendengar gosip itu, tak ada yg tau jika hatiku ini seperti di tusuk-tusuk jarum. Malamnya iqbal sms aku, dia bilang dia ingin bertemu dengan ku, setelah bertemu aku hanya terdiam, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutku, sampai akhirnya iqbal yang memulai cerita. Dia curhat lagi sama aku, dia menceritakan semua tentang hubungannya dengan silvia, aku senang bisa melihatnya tersenyum, belum pernah aku lihat dia mencintai seorang cewek sampai seginihnya, aku tersenyum seketika melihat dia bercerita semua tentang hubungannya. Dalam hatiku berkata: ’’ iqbal, andai kamu tau aku sayang banget sama kamu, aku ingin melihat senyummu ini selamanya’’ Iqbal sudah lama tau kalau aku mencintainya, tapi dia tak pernah memberi komentar, baginya aku hanya sebatas temannya saja . 2 bulan sudahh berajalan tak ada masalah, aku masih bisa melihat semua senyuman yang selalu tertera di wajah iqbal , tapi suatu ketika aku melihat dia menangis di depan ku, dia memelukku tiba-tiba, pelukannya terasa sangat dingin, aku bisa merasakan hatinya yang sedang gundah dan kecewa. Aku menanyakan apa yang terjadi padanya perlahan-lahan. Aku mengajak nya untuk duduk di depan rumah ku. Aku tak pernah menyangka akan melihat iqbal menangis, biasanya aku yang selalu menangis karena dia, tapi kali ini keadaan berbalik, dia menangis karena cewek yang dia cintai. Silvia selingkuh dengan teman dekat iqbal yaitu michael. Michael juga berteman denganku, tapi tak sedekat iqbal dengannya. Michael tinggal 1 perumahan sama aku dan iqbal. 5 hari kemudian iqbal memutuskan hubungannya dengan silvia, dia merelakan silvia untuk Michael. Mulai saat itu hanya kesedihan yang bisa kulihat dari muka iqbal, tak ada lagi senyuman yang kulihat 2 bulan lalu, aku merasa kecewa dengan sifat silvia, aku tak bisa terima silvia menyakiti iqbal. Suatu ketika michael menghubungiku, dia berkata ingin membuat iqbal menjauh dari silvia. Aku tau maksud michael, dia cemburu silvia dan iqbal masih sering komunikasi melalui sms. Aku sudah sering memperingati iqbal untuk menjauhi silvia, tapi dia tak pernah mau dengar. Malam minggu berikutnya , aku , iqbal dan michael duduk bersama di depan rumahku. Tak ku sangka iqbal menyatakan cinta padaku, dia nanya apakah aku mau menjadi pacarnya, yang jelas aku senang sekali malam itu, tak pernah ku sangka akan menjadi seperti ini. Aku pun menerima cintanya pada malam itu juga, michael saksinya. Tapi saat michael pulang iqbal mengatakan hal yang aku pun tak pernah mau mendengarnya. Ini yang dikatakannya “Maaf tiara hubungan kita hanya pura-pura saja, aku tak serius dengan ucapan ku tadi”. Uufffh seperti ini yang kurasakan ” hancur”. ”emangnya apa yang kamu harapkan dengan hubungan pura-pura ini iqbal?” tanyaku padanya . ”aku sudah memikirkan semua perkataanmu, aku tak ingin membuat michael menganggap aku masih mencintai silvia, cukup kamu saja yang tau kalau aku masih sangat mencintai silvia” jawab iqbal. ”baiklah kalau begitu iqbal, anything for you my boy .” kataku seketika dia menarikku & mencium dahiku , ”terima kasih sayang, cuman kamu yang bisa mengerti aku, maaf kalo aku sering membuat perasaanmu sakit . ” Aku hanya diam dan pulang, kata yang kusampaikan terakhir padanya malam itu ialah ” jangan tidur terlalu larut, semoga aku bisa membantumu, aku tulus sayang kamu. ” Sesampainya dirumah, aku istirahat dan berharap semua yang terjadi malam ini hanyalah mimpi. Malam minggu berikutnya, aku dan iqbal di ajak michael buat double dinner. Kita makan malam dulu, selanjutnya kita jalan keliling taman sekitar. Aku sih senang aja, tapi aku bisa lihat muka sedih iqbal, bisa terlihat di dalam hatinya yang paling dalam hanya ada kecewa . Michael memeluk silvia, sedangkan aku hanya berjalan biasa dengan iqbal, tak ada pelukan dan pegang tangan, aku tau hubungan kami cuman pura-pura, tapi tak bisakah malam ini saja dia membuatku bahagia ? silvia keterlaluan, dia sama michael romantis banget di depan iqbal. gak ada yang bisa mikirin hati iqbal. Saat perjalanan pulang, aku berpikir untuk membuat iqbal sama silvia berduan, aku pura-pura sakit perut dan menyuruh michael untuk mengantarku ke rumah sakit dengan alasan iqbal saja yang mengantarkan silvia pulang. Dengan bodohnya michael pun meng-iyakan permintaan ku. Iqbal sms aku ”apa maksudmu tiara ?” Aku hanya menjawab sms nya ”gunakan waktu dengan sebaik-baiknya, ungkapkan semua yang ada di hatimu. ” Aku langsung meng-non aktifkan hp ku, aku tak ingin menggangu silvia dan iqbal. Sesampainya di rumah sakit, aku menyuruh michael menunggu dan mengantar aku pulang nanti, ia pun setuju. Sesampainya di gang rumahku , aku masih duduk-duduk di taman dekat rumah ku, tak sadar aku menangis dan melukai tangan ku, rasa sakitnya tak sepedih rasa sakit hatiku. Jika bisa memutar waktu, tak ingin aku bertemu iqbal, kalau tau aku akan sangat mencintai dan menyayanginya seperti sekarang. Saat ku mulai menutup mata sambil bersandar di dinding, tiba-tiba ada yang mengelap air mataku . Saat ku buka mata, ternyata itu iqbal, dia mnghapus air mataku dan membungkus luka di tanganku yg sudah penuh dengan darah dengan sapu tangan miliknya. Dia memeluk ku , dan berkata ”bodoh, kenapa kamu melukai dirimu sendiri? tak ada gunanya kamu melukai tanganmu, itu bukan jalan keluar suatu masalah. ” Aku semakin menangis dan memeluk iqbal dengan sangat kuat, tak bisa lagi ku tahan. dia menyuruhku untuk pulang saja. Sebelum aku pulang Iqbal menggenggam tangan ku sambil berkata, ”Aku mencintaimu setelah kejadian yang kita alami saat ini, maukah kamu menjadi pacarku?” aku pun menjawab, ” aku juga mencintaimu. Setelah kita jadian Iqbal pun akhirnya mengantarku pulang. THE END hhe

Rabu, 28 Maret 2012

Penalaran deduktif

Nama : Iqbal
NPM : 16209097
kelas : 3EA17

A. PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, yang berpangkal pada suatu peristiwa umum dan berakhir pada suatu kesimpulan yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pembentukan teori hipotesis, definisi opeasional, instrument dan operasionalisasi.
Paragraf deduktif yaitu paragraph yang di awali dengan menyebutkan masalah-masalah umum, untuk memperoleh suatu kesimpulan yang bersifat khusus. Paragraf deduktif disebut juga dengan paragraph umum-khusus dan paragraph deduktif mempunyai kalimat utama di awal paragraph.
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme ini disusun dalam dua proporsi atau lebih dan sebuah kesimpulan. Dalam penalaran deduktif terdapat empat macam silogisme yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatife dan silogisme entimen.
a. Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebuut premis minor dalam simpulan terdapat subjek dan predikat.
Contoh :
Semua manusia membutuhkan air
Andi adalah manusia
Andi membutuhkan air

b. Silogisme hipotesis
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berposisi conditional hipotesis yaitu bila premis minornya membenarkan anteseden simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden simpulannya juga menolak anteseden.
Contoh :
My : Jika hari ini cerah, saya akan kerumah pacar
Mn :Hari in cerah
K : Jadi saya akan kerumah pacar

c. Silogisme alternatife
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatife yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatife simpulannya akan menolak alternatife yang lain.
Contoh :
My : Bapak gayus berada di Bali atau Bandung
Mn : Bapak gayus berada di Bali
K : Jadi, bapak gayus tidak berada di Bandung

d. Silogisme entimen
Silogisme ini jarang dipakai makanya jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari baik tulisan maupun lisan, yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.
Contoh :
Pu : Jika andi tidak makan kue, andi akan dimarahi rudi
Pk : Andi mau makan kue
K : Andi tidak dimarahi rudi

B . KASUS
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Pikiran pokok ada pada di awal paragraph jadi disebut paragraph deduktif.
(Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi).

Kamis, 12 Januari 2012

Menciptakan Nilai Lebih bagi Pelanggan Astra

Nama : Iqbal
Kelas : 3EA17
NPM : 16209097

Menciptakan Nilai Lebih bagi Pelanggan Astra

1. Apakah program CS yang di luncurkan oleh Auto 2000 akan dapat memuaskan konsumen? Jelaskan jawaban anda !
2. Apakah dengan adanya kendala kultural masyarakat Indonesia akan dapat menghambat atau mengurangi tingkat kepuasan dari pelanggan ?
3. Apakah dengan adanya program CS dapat menumbuhkan nilai kepuasan pelanggan, yang kemudian akan berdampak positif bagi perilaku mereka pasca pembelian ? jelaskan jawaban anda !

Jawab:
1. Meskipun program CS adalah program andalan dari Auto 2000 namun tidak dapat di pungkiri konsumen belum merasa terpuaskan dengan ada nya kendala-kendala yang terjadi selama ini, bagaimana bisa menyebut memuaskan jika masih terjadi kendala-kendala yang tak di ingikan.
2. Pelanggan akan menurun tingkat kepuasaan nya jika kendala-kendala tersebut belum dapat di hilangkan, bila tidak dapat di hilangkan setidak nya dapat dikurangi supaya tidak mengurangi kepuasaan masyarakat.
3. Dengan adanya program Cs bukan dapat menumbuhkan nilai kepuasaan akan tetapi bisa mengurangi rasa kecewa pelanggan terhadap kendala-kendala yang terjadi